Limbah
kimia elektronik merupakan salah satu limbah yang berbahaya karena limbah
tersebut memiliki bahan kimia yang berbahaya yaitu mengandung logam berat dan
polimer yang berbahaya bagi lingkungan.
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Ewaste-pile.jpg
Akhir-akhir
ini limbah elektronik semakin menumpuk saja. Hal ini dapat terjadi karena
perkembangan elektronik dimana harga barang-barang elektronik yang semakin
murah sehingga konsumen dengan gampang bisa mengganti barang elektroniknya jika
sudah rusak dan yang lebih parah adalah konsumen yang membuang barang
elektroniknya begitu saja karena menganggap barang tersebut sudah ketinggalan
jaman padahal masih layak pakai. Hal ini dapat memperparah tumpukan limbah elektronik. Sekarang
lagi marak adalah merabahnya produk elektronik china dengan harga yang relatif murah.
Apabila sampah elektronik ini tidak
ditangani dengan baik maka tidak menutup kemungkinan suatu saat limbah ini akan
membahayakan alam.
Limbah
elektronik kemungkinan besar akan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Untuk itu sebenarnya ada 3 langkah yang dapat dilakukan:
1. Gunakan barang elektronik seefisien mungkin dan
rawat dengan baik
2. Jika rusak usahakan untuk memperbaikinya
3. Jika tidak dapat diperbaiki gunakan komponen alat
elekronik tersebut yang masih bisa dipakai
Menurut badan
perserikatan bangsa-bangsa tentang lingkungan mengatakan bahwa ada 40 juta ton
limbah elektronik yang terbuang setiap tahunnya. Amerika serikat dan China
merupakan 2 negara yang menyumbang limbah elektronik terbesar. Semakin usang
suatu peralatan elektronik maka semakin banyak kandungan logamnya. Baru-baru
ini telah dilakukan penelitian yang membuktikan bahwa limbah elektronik dapat
menyebabkan penyakit jantung.
Adapun beberapa unsur
kimia berbahaya dalam peralatan elektronik antara lain adalah:
1. Amerisium
Biasanya digunakan sebagai alat untuk mendeteksi
bahaya kebakaran yang dapat mengakibatkan penyakit kanker atau bersifat
karsinogenik.
Amerisium merupakan bahan yang berkilau putih dan
berwarna agak keperakan dan banyak digunakan pada alat untuk mengukur ketebalan
kaca radioaktif dan digunakan juga pada sumber radiografi sinar gamma. Bahan
ini juga merupakan bahan yang mudah ditempa.
2. Merkuri
Biasanya digunakan pada lampu neon, thermostat,
monitor layar datar. Bahan ini dapat menyebabkan gangguan sensorik, dermatitis
dan kelemahan otot.
3. Sulfur
Difunakan pada baterai asam timbal dan dapat
menyebabkan gangguan pada ginjal, hati, dan iritasi kerongkongan.
4. BFR (brominated flame)
Digunakan sebagai bahan penghambat terbakarnya zat
organik. Zat ini dapat membahayakan fungsi hati dan gangguan system syaraf.
5. Kadmium
Kadmium banyak digunakan pada baterai nikel-kadmium
yang mengandung 6-18% kadmium, penghambat terjadinya korosi pada kapal dan
untuk peka cahaya resistor. Pada manusia jika terpapar dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi paru-paru dan gangguan fungsi ginjal.
6. Timbal
Banyak digunakan pada baterai asam timbal, soldier
dan monitor CRT kaca. Tingginya kadar timbal dalam darah dapat menyebabkan
kerusakan system syaraf dan penurunan IQ.
7. Berilium oksida
Kebanyakan limbah
dibuang dengan cara:
1. Dikubur
Apabila limbah elektronik ditimbun akan menyebabkan
terserapnya logam berbahaya ke dalam tanah sehingga dapat mengganggu
keseimbangan tanah dan air.
2. Dibakar
Apabila limbah elektronik dibakar dapat menyebabkan
pencemaran udara dan gangguan pada atmosfer. Adapun jenis logam yang dapat
membahayakan atmosfer adalah timbal, merkuri dan cadmium.
3. Reduce,reuse dan recycle
3R merupakan cara terbaik didalam pengolahan limbah
elektronik.