Kamis, 15 November 2012

Zat aditif dalam makanan

Zat aditif merupakan zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk menambah manis, menambah aroma, menambah rasa dan beberapa fungsi yang lainnya. Zat aditif dapat digolongkan menjadi 2 yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan. Zat aditif alami tidak mengganggu kesehatan tubuh sedangkan zat aditif buatan akan mengganggu kesehatan apalagi dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan.
Zat aditif dalam makanan memiliki beberapa tujuan antara lain:

1.     Pengawet
Ada 3 cara untuk mengawetkan makanan:
a)alami
Secara alami asam jawa,garam dapur,merica,pala,laos, dan ketumbar juga dapat mengawetkan makanan
b)sintetis
Pengawet yang biasa digunakan adalah BHA dan BHT yang berfungsi sebagai antioksidan serta natrium nitrat. Selain itu banyak yang menggunakan asam cuka, asam sitrat,benzoate,propionate,nitrit,sorbet dan sulfit untuk mengawetkan makanan..
c)tanpa zat aditif
Dapat juga dilakukan dengan cara memasukkan ke dalam kulkas, pengeringan ataupun dengan pengasapan namun kekurangannya adalah tidak semua mikroba yang dapat mati dengan pengawetan ini dan juga dapat mengurangi nilai gizi dari makanan tersebut.
2.     Pemanis
a)alami
Dapat diperoleh dari madu,gula aren,gula tebu dan lain-lain.
b)sintetis
Pemanis sebagai zat aditif dapat digolongkan menjadi 2 yaitu yang nutritif (mengandung kalori) seperti glukosa, fruktosa dan laktosa dan nonnutritif (tidak mengandung kalori) seperti miralin dan monellin.
Aspartam,sakarin dan siklamat merupakan beberapa contoh zat aditif sintetis untuk menambah manis rasa dari makanan tersebut. Bagi penderita diabetes memang dianjurkan untuk mengkonsumsi pemanis buatan tapi tetap tidak melewati batas yang dianjurkan. Baru-baru ini diteliti pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisan 600 kali dibanding glukosa mengalahkan sakarin yang memiliki tingkat kemanisan 500 kali dibandingkan glukosa yaitu sukralose.
3.     Penguat rasa
a)     alami
Penguat rasa atau penyedap alami dapat berasal dari kunyit,ketumbar,pala,merica,cabai dan laos.
b)  sintetis
Penguat rasa yang sering digunakan adalah MSG (monosodium glutamat) yang memiliki beberapa macam efek samping jika masuk ke dalam tubuh melebih batas toleransinya.. Selain MSG yang sering digunakan dan berbahaya juga adalah boraks
4.     Pewarna
a)alami
Sedangkan pewarna alami yang dapat digunakan antara lain adalah kunyit, pandan,wortel (beta karoten),cokelat,karamel dan lain-lain.
b)sintetis
Pewarna yang sering digunakan dalam makanan kemasan adalah tartrazin Alluna merah Eritrosin, Biru birlian FCF,Indigokarmin, Kuning sumzet,Tartrazin,Hijau fast FCF,Benzyl violet.
Pewarna seperti rhodamin B dan methanol yellow merupakan pewarna yang dilarang digunakan sebagai zat aditif walaupun hanya sedikit karena digunakan untuk pewarna tekstil.
5.     Pengental
Berfungsi untuk membuat kental sehingga menambah nilai jual makanan tersebut. Contohnya adalah pati,gelatin atau gum.
6.     Pengatur pH
Salah satu indikator kestabilan komponen dalam makanan adalah dilihat dari pHnya sehingga untuk mengatur pH nya digunakan zat adittif seperti natrium karbonat.
7.     Pengemulsi
Digunakan untuk membentuk system dispersi yang homogen. Contohnya gum arab dan agar-agar.
8.     Penambah gizi
Di dalam proses pengolahan,beberapa kandungan gizi dalam makanan berkurang sehingga perlu ditambah dengan zat aditif seperti asam askorbat atau feri fosfat.
9.     Pengeras
Makanan dicegah agar tidak melunak karena proses tertentu misalnya dengan menggunakan kalium glukonat.
10.  Pemutih
Zat aditif pemutih biasanya digunakan pada tepung pada saat proses pemanggangan seperti aseton peroksida

Beberapa zat aditif yang masih diragukan penggunaannya adalah sodium nitrat, turunan asam tartrat, gliserol/gliserin, L-asam tartrat, asam lemak dan asam stearat. Untuk penggunaannya sebaiknya tidak menggunakan zat aditif ini walaupun dalam porsi yang tidak banyak agar terhindar dari berbagai penyakit.

Zat aditif sintetis diatas jika dikonsumsi melebihi batas yang telah dianjurkan akan memberikan efek negatif bagi kesehatan tubuh seperti kanker,gangguan pencernaan,migrain,gangguan ginjal, dan lain-lain sehingga hal ini patut untuk diwaspadai.

Jika ingin menggunakan pewarna sintetis dalam makanan maka pemakaiannya kira-kira <300 mg/BP dan pewarna yang digunakan memiliki label FD&C yang artinya food drugs cosmetics.

Makanan yang banyak mengandung zat aditif kebanyakan adalah makanan ringan,bumbu botolan dan makanan instan serta jajanan pasar. Sehingga ada baiknya kita mengurangi mengkonsumsi makanan seperti itu. Ada baiknya kita mengkomsumsi makanan segar yang langsung dimasak sendiri tanpa penambahan zat aditif sintetis tentunya.

No
Jenis zat aditif
Porsi yang dianjurkan
1
siklamat
500 mg-3 g/kg
2
sakarin
50-300 mg/kg
3
sorbitol
5 g/kg
4
Benzoat
600 mg-1 g/kg
5
propionat
2-3 g/kg
6
nitrit
50-125 mg/kg
7
sorbat
1 g/kg
8
sulfit
50-500 mg/kg
9
alginat
3-20 g/kg
10
Butyl hidroksi anisol (BHA)
100-200 mg/kg
11
askorbat
100-1000 mg/kg
12
Butyl hidroksi toluene (BHT)
100-1000 mg/kg
13
Asam sitrat
5-25 g/ kg
14
Kalim bikarbonat
2-50 g/kg




Zat aditif mengalami perkembangan yang pesat sehingga artikel yang saya tulis diatas masih belum sempurna. Teman-teman yang memiliki informasi tentang zat aditif silahkan di share disini ya..:)))))



Tidak ada komentar:

Posting Komentar